Jumat, 30 Juli 2010

Jangan Pernah Membenciku Tuan


Jangan Pernah Membenciku Tuan

Apakah aku hantu yang selalu menghantuimu kemana dan dimanapun kau berada. Apakah aku setan yang selalu menakut-nakutimu disetiap kesendirianmu. Apakah aku rentenir yang selalu menagihkan utang beserta bunga yang bertumpuk-tumpuk padamu. Apakah semenakutkan itukah aku untukmu tuan, hingga kau benar-benar menghindar dariku. Sikapmu membuat aku merasa aneh … Kau tak perlu takut dan meghindar dariku.

Aku sadar siapakah diriku dan siapakah dirimu, kita memang berasal dari background yang berbeda … dan biarkan semua it uterus menjadi pemisah kita … Kita harus terus berjalan di jalur kita masing-masing … Kau sibuk di dunia perpolitikanmu dan aku terus berjalan di duniaku yang sedikit demi sedikit ku salami walau secara serabutan k uterus akan berjalan di jalurku … Biarkanlah hari itu menjadi hari pertama dan terakhir pertemuan kita …

Sadarlah tuan, kita berada di kota dan kepulauan serta propinsi yang berbeda yang dibatasi oleh selat yang sangat luas, jadi kau tak perlu takut untuk bertemu aku karena semua itu sungguh tak mungkin. Butuh waktu untuk saing jumpa dan kalaupun salah satu dari kita datang ke kota yang satunya itu tetaplah tak mungkin kita bertemu, masing-masing dari kita tinggal di kota yang besar dan perlu kau ingat tuan bahwa kota yang aku tempati ini adalah kota metropolitan, kalaupun kau ke kota ini sungguh aman tuan karena kau tak perlu takut karena kau tak mungkin akan menemuiku.

Kita pernah dekat dan sangat dekat hingga aku tau sekali seperti apa kau, kau selalu menghindar dari segala sesuatu yang bersifat privasi, kau malu untuk mengunggapkan segala sesuatu tentangmu di depan teman-temanmu tapi syukurlah sekarang kau telah berubah bahkan kau lebih santai dari yang dulu …

Bocah … itu panggilanmu untukku dan aku ingin sekali panggilan itu tetap ada, dan kakek … aku akan terus memanggilmu kakek, biarkanlah yang lalu biarkan berlalu, aku tak ingin pertemanan dan persahabatan kita yang pernah ada hancur hanya karena permusuhan kita, aku tak mau jadi musuhmu, aku janji aku tak akan mengganggu hidupmu. Aku dan kau punya jalan masing-masing dan biarkanlah kita terus meneruskan jalan kita masing-masing di dalam kehidupan kita masing-masing. Aku pun sangat yakin bila pertemuan itu adalah pertemuan pertama dan terakhir kita, yach walau sebenarnya ingin rasanya ku bertemu denganmu dan memperbaiki semuanya tapi ku sadar kita telah berhenti di sebuah titik yang tak mungkin kita dapat menerskan yang lalu, semuanya harus berjalan sebagaimana tak pernah ada titik itu, kau hidup dengan dunia politikmu dan aku hidup dengan duniaku, dunia yang selalu membuat aku mengenal banyak manusia yang beraneka ragam.

Seandainya kita bisa bercanda tertawa dan bercerita-cerita lagi, hanya 1 yang ku ingin ku pinta … jagalah kesehatanmu, jangan terlalu banyak merokok dan bergadang. Kecerdasan dan wawasanmu yang luas akan ku jadikan kacamata terindah dalam hidupku yang selalu ku gunakan untuk memandang jalanku jauh ke depan, ketulusan dan kepolosanmu akan ku jadikan pakaian terindah dalam setiap aktifitasku, terimakasih tuan, aku mohon jangan pernah membenciku.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar